Agen Bola Online – Tim nasional Inggris bermain dengan formasi percobaan 3-4-3 kala berhadapan dengan Jerman. Inggris memang kalah, tetapi ada sejumlah aspek yang membuat formasi ini jadi menjanjikan.
The Three Lions kalah 0-1 atas Die Manschaft dalam pertandingan friendly internasional, Kamis (23/3/2017) dinihari WIB. Gol tunggal Jerman diciptakan oleh Lukas Podolski yang masuk sebagai pemain pengganti.
Di laga itu Inggris menggunakan formasi 3-4-3, Lini belakang dikawal oleh trio Michael Keane, Chris Smalling, serta Gary Cahill. Mereka diapit oleh Ryan Bertrand dan Kyle Walker sebagai wing back, dengan Jake Livermore serta Eric Dier mengisi sektor tengah, sedangkan Dele Alli, Adam Lallana, dan Jamie Vardy tempati lini serang.
Martin Keown, eks bek Arsenal serta tim nasional Inggris yang saat ini menjadi pundit sepakbola, menilai ‘Tiga Singa’ mirip seperti Chelsea, apalagi Inggris menggunakan jersey biru di pertandingan itu. tetapi, ” tanpa ada Eden Hazard dan Diego Costa “. Meski demikian, 3-4-3 Inggris sejatinya tak sama seperti Chelsea. Penempatan posisi pemain, misalnya.
Di Chelsea, formasi itu menempatkan trio lini depannya dengan lebih ofensif dikarenakan Willian/Pedro dan Eden Hazard/Pedro berdiri relatif sejajar dengan Diego Costa sebagai tumpuan. Sedangkan tim nasional Inggris di laga ini menempatkan Lallana dan Dele Alli sedikit lebih ke tengah.
Lantas bagaimana kemampuan trio depan pemain Inggris tersebut? Statistik Agen Betting Online mengindikasikan penampilan mereka secara umum terbilang lumayan oke.
Lallana secara khusus mencuri perhatian, di antaranya berkat dua tembakan dan tiga operan kunci. Ia bahkan nyaris mencetak gol di menit ke-30 jika saja tak digagalkan oleh mistar gawang. Ada juga kombinasinya dengan Ryan Bertrand untuk kemudian membuat bola mengarah ke Vardy yang lantas membuat peluang emas buat Alli dalam situasi one-on-one dengan penjaga gawang.
Penampilan Lallana, yang digantikan Nathan Redmond di menit ke-66, turut membuat Agen Betting Terpercaya Indosport303 menyebutnya sudah memainkan ” peran vital ” di laga tersebut .
Alli disamping itu juga terlihat tidak kalah bagus. Indosport303 mencatatnya melepas tiga tembakan dan satu operan kunci. Seperti disebut sebelumnya, ia juga mempunyai peluang emas buat gol ketika tinggal berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang. Namun kesempatan di menit ke-41 itu terbuang lantaran ia gagal menaklukkan Marc Andre Ter Stegen.
Performa Alli, yang digantikan Jesse Lingard di menit ke-71, juga membuat Agen Betting Terpercaya menjadikannya pemain terbaik Inggris di laga tersebut .
Di sisi lain, Vardy pada dasarnya kalah bersinar dari kedua rekannya dalam formasi ini. Kerap kali ia terlihat terisolir serta selanjutnya tidak melepaskan satu tembakan pun sampai ditarik keluar untuk digantikan Marcus Rashford di menit ke-69. Baca juga mengenai “Lionel Messi Dan Luis Enrique Hengkang Dari Barca”
Indosport303 menyebut Vardy, ” Tidak memperoleh service optimal ” dikarenakan ketiadaan kiriman bola ke celah pertahanan Jerman yang bisa dikejar Vardy memanfaatkan kecepatan serta kengototan sebagai salah satu kelebihannya.
Sementara di sektor tengah, ada performa Livermore yang patut di beri credit spesial. Ia berhasil melapis pertahanan Inggris dengan apik, di antaranya dengan membuat empat tekel, tiga intercept, serta dua sapuan, jumlah total kombinasi aspek defensif paling banyak diantara pemain Inggris lainnya.
Sedangkan di barisan pertahanan, perhatian tertuju pada Keane yang menjalani debutnya untuk tim nasional pada level senior.
Terlihat di posisi kanan dalam skema tiga bek, pemain berusia 24 tahun itu memperlihatkan performa solid secara defensif dengan satu intercept, tujuh sapuan, dan tiga kali memblok bola. Ketenangan dan kepercayaan dirinya mengawal lini belakang dalam skema ini kian menonjol dengan catatan 59 operan sukses dari total 66 operannya (89, 4%).
Walau demikian, sudah pasti, Inggris ada di kubu yang kalah saat peluit akhir berbunyi. Akan tetapi, Manajer Inggris Gareth Southgate setidaknya terlihat cukup puas dengan uji coba formasinya itu.
” Saya sangat percaya kami bakal (memakainya lagi). Itu merupakan sebuah pilihan bagus untuk kami. Saya fikir banyak pemain yang juga menggunakan formasi itu di klub mereka, jadi ini jelas membantu, ” tutur Gareth Southgate.